PEMANFAATAN FIBER POLYPROPYLENE PADA BETON DENGAN PENAMBAHAN NAPTHOPLAST (PRODUKSI PT.VARIA USAHA) DI TINJAU TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR
Abstract
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi gaya tarik yang menyebabkan keretakan pada struktur beton aspal., dengan menambahkan fiber polypropylen produksi PT.Sika. Dalam penelitian ini dilakukan 2 jenis percobaan yaitu pengujian kuat tekan dan kuat lentur beton pada umur 7,14, dan 28 hari. Dalam penelitian ini material yang digunakan sebagai bahan pengisi agregat kasar (kerikil) agregat halus pasir lumajang, bahan pengikat Semen Gresik, dimana keempat bahan ini akan diteliti untuk diketahui karakteristiknya dalam campuran beton. Untuk memperbaikinya sifat dari keempat bahan diperlukan bahan tambahan kimia berupa Superplasticizer type F yang digunakan adalah napthoplast produksi PT.Varia Usaha Beton. Metode penelitian eksperimen dilaboratorium dengan konsentrasi Variable berupa perbandingan antara serat fiber polypropylen, dimana jumlah kadar serat sebesar 0%, 1%, dan 2%. Berdasarkan hasil dan analisa penelitian dapat direkomendasikan bahwa dengan penambahan fiber polypropylene sampai dengan 1% kuat tekan dan kuat lentur meningkat dibandingkan tidak menggunakan serat tersebut, sedangkan pada penambahan serat fiber polypropylene 2% kuat tekan menurun dibandingkan dengan dengan serat fiber 1% tetapi kuat lenturnya meningkat, sedangkan napthoplast produksi PT.Varia Usaha Beton terbukti bahan tersebut dapat mengurangi air dalam jumlah besar sehingga menyebabkan faktor air semen yang rendah. Saran perlu di kaji ulang terkait variasi kadar air.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aprilianti, Seti., Nadia. 2012. Analisa Pengaruh Beton dengan Bahan Admixture Naphtalene dan Polycarboxilate Terhada Kuat Tekan Beton Normal. Jakarta: Jurnal Konstruksia, Volume 3 Nomer 2, April 2012.
ASTM C 33-03. Standart Specification For Concrete Agregat, 2003.
Development of the Environment (DOE) 1975, Design of Normal Concrete Mixes. Building Research Establisment.
Dwi Prakoso Mudo,(2012),penambahan serat sebesar 10 kg/m3 didapatkan kuat tekan beton serat sebesar 23,17 MPa dengan prosentase kenaikan 11,47 % dibandingkan kuat tekan beton normal sebesar 20,79 MPa dan hasil pengujian kuat tarik belah beton serat sebesar 2,32 MPa dengan prosentase kenaikan 23,98 % dibandingkan kuat tarik belah beton normal sebesar 1,87 MPa.
Laboratorium Teknologi Beton, Diktat Praktikum Beton Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Surabaya.
Mardiono. 2007. Pengaruh Pemanfaatan Abu Terbang (Flay Ash) dalam Beton Mutu Tinggi. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Mulyono, Tri. 2010. Teknologi Beton. Jogja: Andi Year.
PT. Varia Usaha Beton. 2015. Pelatihan Teknologi Beton untuk Praktisi. Gresik: PT. Semen Gresik (persero), Tbk.
Standart Nasional Indonesia (SNI) 03-1750-1990. Mutu dan Cara Uji Agregat Beton. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Standart Nasional Indonesia (SNI) 03-2834-2000. Tata Cara Pembuatan Campuran Beton Normal. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Standart Nasional Indonesia (SNI) 4431-2011 Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
DOI: http://dx.doi.org/10.53712/rjrs.v3i1.420
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil is indexed by: