KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL DAERAH SALJU KARYA YASUNARI KAWABATA DAN SANG GURU PIANO KARYA ELFRIEDE JELINEK (Kajian New Historicism)

Anisa Fajriana Oktasari

Abstract


Dalam novel peraih Nobel Sastra ini sajian yang kental di berikan adalah teori atau pendekatan new historicism menempatkan sastrawan pada posisi atau kedudukan yang terhormat. Novel Sang Guru Piano karya Elfriede Jelinek memiliki nilai latar belakang sejarah dan pengarang novel terlibat langsung dalam perkembangan budaya atau adat kebiasaan di sana. Adanya konflik sosial yang kental membuat peneliti menarik kesimpulan bahwa novel Sang Guru Piano karya Elfriede Jelinek ini cocok pula apabila dikaji dengan pendekatan new historicism. Sedangkan dalam novel Daerah Salju yang diterjemahkan oleh Matsuoka Kunio dan Ajib Rosidi ini memiliki nilai yang indah, kata-kata yang dituangkan oleh Kawabata indah dan membawa pembaca ke alam sastra yang lembut. Bagi pembaca yang sensitif karya ini sangat mempesona. Itulah nilai lebih Yasunari Kawabata, sehingga pantas mendapat penghargaan Nobel Sastra. Dari fenomena inilah penulis tertarik menganalisis dari unsur New Historicsm yang menempatkan pengarang pada posisi atau kedudukan yang terhormat.

Keywords


konflik sosial, novel

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.53712/jk.v1i2.89

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Supported by:

Indexing