Pengaruh Penggunaan Batu Pecah Madura Pada Campuran Beton Terhadap Kuat Lentur Balok Beton Bertulang

Taurina Jemmy Irwanto

Abstract


 

 Tolak ukur yang umum dari suatu beton adalah kuat tekan dan kuat lenturnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kuat tekan dan lenturnya adalah ukuran agregat halus, semen dan agregat kasar yang sangat berpengaruh dalam kuat tekan dan lentur dari beton tersebut. Untuk itu penggunaan kerikil/batu pecah madura pada campuran beton struktur seperti halnya balok beton beton bertulang perlu diteliti untuk diketahui kekuatan balok beton bertulang dengan dimensi 15 x 15 x 60 cm yang membandingkan penggunaan batu pecah jawa dan batu pecah madura menggunakan tulangan Ø8 mm dan tulangan sengkang Ø6 mm dan mutu beton K-250, jumlah sampel 12 buah dengan masing – masing 6 sampel campuran batu pecah Jawa dan 6 sampel lainnya campuran batu pecah Madura. Dari hasil pengujian didapat beberapa hasil diantaranya beban maksimum, dan kuat lentur yang terjadi saat diberikan pembebanan pada sampel balok, dari hasil pengujian balok beton dengan perbandingan batu pecah Jawa dan batu pecah Madura terjadinya beban maksimum (Pn) batu pecah jawa 75 kN dengan beban pada saat keruntuhan awal (Pcr) sebesar 34 kN dengan kuat lentur (Mn) mencapai 9057,478 kgcm, lebih besar dari batu pecah Madura yang hanya mencapai beban maksimum sebesar 69 kN dengan beban pada saat keruntuhan awal (Pcr) sebesar 34 kN dengan kuat lentur (Mn) mencapai 8931,093 kgcm, sehingga dalam penelitian ini balok dengan campuran batu pecah jawa lebih kuat menahan lentur dibandingkan dengan balok campuran batu pecah madura. 


Keywords


Agregat Kasar, Beban Maksimum, Keruntuhan Awal, Kuat Lentur

Full Text:

PDF

References


Buku Peraturan SK. SNI. T – 15 – 1990 – 03. (1990)Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran beton Normal. Jakarta

Peraturan American Society for Testing Materials (ASTM) C 33-93. (1993). Standard Spesification for Concrete Aggregates.

Setyanegara, Evan & Stefanus, Adhitya S. Kinerja Kuat Lentur Pada Balok Beton Dengan Pengekang Jaring – Jaring Nylon.

Cahyono, Bagus (2011). Kajian kuat lentur beton kertas (papercrete) dengan bahan tambah serat nylon.

Fauzi, Ahmad (2013). Pengaruh penggunaan batu pecah madura dan batu pecah jawa terhadap kuat tekan beton.

Supriyatna, Yatna. (2007). Analisa kuat lentur pada beton K-300 Yang dicampur dengan tanah kohesif.

Irwanto, Taurina Jemmy (2006). Pengaruh Penambahan fly ash Terhadap Pola Keruntuhan Balok Beton Bertulang Tanpa Tulangan Geser Beragregate Pumice (batu apung).




DOI: http://dx.doi.org/10.53712/rjrs.v1i1.175

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil is indexed by:

google.png

View My Stats