ANALISIS MARGIN TATANIAGA SAPI POTONG DI KECAMATAN PAKONG KABUPATEN PAMEKASAN

Yudi Heriyadi

Abstract


Pemasaran ternak sapi potong menggunakan jalur pemasaran, sehingga produkpeternakan tersebut dapat sampai di tangan konsumen.Jalur pemasaran yang tidak efisien/relatif panjang menyebabkan kerugian baik bagi peternak maupun konsumen, karena konsumennya terbebani dengan beban biaya pemasaran yang berat untuk membayar dengan harga yang tinggi.Sedangkan bagi peternak, perolehan pendapatan menjadi lebih rendah karena harga penjualan yang diterima jauh lebih rendah. Dalam menciptakan sistem pemasaran yang efisien serta menguntungkan baik peternak maupun konsumen, maka peternak harus memilih jalur pemasaran yang pendek 

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui saluran pemasaran , margin pemasaran dan efisiensi pemasaran sapi potong di Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan.Objek kajian (populasi) dalam penelitian studi kasus (case study) ini adalah petani-ternak sapi potong 5 orang dengan jumlah kepemilikan ternak 2-3 ekor, blantik 5 orang, jagal 5 orang, pedagang pengumpul besar 5 orang, dan pedagang pasar (pengecer) 5 orang dengan umur rata rata 25-55 tahun dan pengalaman di bidangnya di Kecamatan Pakong sebanyak 30 orang. Sampel dari lembaga pemasaran ditentukan dengan menggunakan teknik snowballs sampling (bola salju). 

Lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran sapi potong di kecamatan Pakong adalah : Petani peternak (produsen) ,Tukang ”tegguk” (istilah Madura), Pedagang pengumpul keliling, Pedagang pengumpul kecil,Pedagang pengumpul sedang, Pedagang pengumpul besar dan Jagal. Sistem jual beli dengan sistem taksasi atau taksiran dengan melihat penampilan sapi, tidak berdasarkan berat badan sapi. Sapi dengan penampilan ”gantheng” harganya lebih mahal.. Saluran pemasaran sapi potong di kecamatan Pakong sangat panjang dan kompleks. Lembaga tataniaga yang telibat sangat banyak tetapi tidak ada satupun lembaga tataniaga yang bertindak sebagai pengimbang. Besaran marjin tataniaga ditentukan oleh besar kecilnya biaya yang dikeluarkan dan resiko yang ditanggung oleh lembaga tataniaga Share biaya dan share keuntungan cukup merata, kecuali share biaya untuk pedagang pengumpul kecil, sehingga pemasaran sapi potong di kecamatan Pakong dapat dikatakan efisien 


Full Text:

PDF

References


Abrianto. 2010. Dunia Sapi. Dikutip dari : http://duniasapi.com. Di Unduh : 17/02/2011 Jam 19:21 WIB.

Abubakar. R., 1978. Ilmu Pemasaran, Proyek dan Pengadaan Buku Sekolah Ekonomi. PT. Sumber Bahagia Offset. Jakarta.

Alhusniduki. 1999. Analisa Perekonomian Pasar. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

. 2010a. Kapita Selekta Pembinaan dan Pengembangan Keterpaduan Kelompok Tani dan KUD. Sekretariat Badan Pengendali Bimas. Jakarta.

Dinas Pertanian. 2010. Data Ternak Kabupaten Pamekasan. Pamekasan.

Fanani, Z., 2000. Prospek Pemasaran Bidang Peternakan Pasca Tahun 2000. Universitas Brawijaya. Malang.

Ginting. 1993. . Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi Keenam. Cetakan 1. Erlangga. Jakarta.

Hanafiah, H.M, dan Saefudin A.M,. 1986. Tata Niaga Perikanan. Universitas Indonesia. Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.53712/maduranch.v8i8.225

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

  

Published by Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Madura
Jl. Raya Panglegur Km 3,5 Pamekasan
Phone: (0324) 322231
website: http://http://ejournal.unira.ac.id/index.php/jurnal_peternakan_maduranch/index

Email: maduranch@unira.ac.id 

Creative Commons License
MADURANCH by Universitas Madura is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.